Sejarah

Pada awal berdirinya mendapat modal dari Gubernur Ali Saidikin, sebanyak 20 juta rupiah, tetapi merupakan pinjaman tanpa bunga yang akan disalurkan melalui Yayasan Jaya Raya yang diketuai oleh Ir. Ciputra.

Aoh K. Hadimadja yang pada awalnya dicadangkan akan memimpin Pustaka Jaya ternyata tidak bersedia menjadi direktur, melainkan hanya bersedia menangani redaksinya saja. Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya dengan terpaksa Ajip Rosidi (yang ketika itu tinggal di Bandung) ­menerima tugas sebagai pemimpin penerbit yang diberi nama Badan ­Penerbit Pustaka Jaya yang merupakan bagian dari Yayasan Jaya Raya. Keberadaan penerbit itu disahkan dengan Surat Keputusan Yayasan Jaya Raya No. 1/SK/71 tanggal 27 April 1971 dengan tugas menerbitkan buku-buku bacaan yang bermutu mengenai kebudayaan, kesenian, dan kesusasteraan yang berguna bagi masyarakat pada umumnya, generasi muda Indonesia khususnya. Kegiatannya dimulai tanggal 1 Mel 1971 dengan berkantor di lantai yang sama dengan Dewan Pekerja Harian Dewan Kesenian Jakarta di Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat.

Sambutan terhadap buku-buku terbitan Pustaka Jaya ternyata cukup baik. Dalam waktu yang singkat diterbitkan puluhan bahkan ratusan judul buku, baik bacaan kanak-kanak maupun karya-karya sastera berupa roman, kumpulan sajak, kumpulan cerita pendek, kumpulan esai, baik yang lama maupun yang baru. Begitu juga karya-karya terjemahan dari berbagai negeri banyak diterbitkan. Buku-buku ilmiah dan agama Islam pun tak ketinggalan. Kegiatan penerbitan buku yang dilakukan olehPustaka Jayaitu ternyata merangsang Pula penerbit-penerbit yang lain untuk aktif, baik penerbit lama yang seolah-olah sudah akan menghentikan usahanya muapun penerbit baru yang seakan-akan mau ikut dalam perlombaan menyediakan buku yang baik.


Perkembangan itu sedemikian rupa, sehingga pada akhir tahun 1974 Pustaka Jaya mampu membeli kantor sendiri di Jalan Kramat 11/31 A, Jakarta Pusat dan mengembalikan pinjaman tanpa bunga yang dijadikan modal itu kepada Yayasan Jaya Raya. Oleh karena itu, Yayasan Jaya Raya memutuskan untuk membubarkan Badan Penerbit Pustaka Jaya dan mendirikan PT Dunia Pustaka Jaya. Semua modal diambil dan keuntungan Badan Penerbit Pustaka Jaya setelah dipakai membayar utang modal kepada Yayasan Jaya Raya. Kekayaan Badan Penerbit Pustaka Jaya dihibahkan seluruhnya kepada PT Dunia Pustaka Jaya. Yang ditetapkan sebagai presiden direktur ialah Ajip Rosidi, didampingi oleh Rachmat Marta Adisoebrata sebagai direktur, sedangkan Ir. Ciputra duduk sebagai presiden komisaris, dan Rusdi Suryadi, Nn. Adna, dan Ny. Iravati Soediarso sebagai ­anggota komisaris.

PT Dunia Pustaka Jaya sebagai perusahaan mengalami pasang dan surut. Pada rapat Umum Pemegang Saham tahun 1990, setelah mendengar laporan direksi yang rugi lagi, Ir. Ciputra sebagai presiden komisaris menyarankan agar perusahaan melakukan merger dengan perusahaan lain, atau dibubarkan. Ajip Rosidi yang sejak tahun 1981 duduk sebagai anggota komisaris, merasa tidak sampai hati apabila penerbit yang dia bidani kelahirannya itu bubar, maka ia mengajukan tawaran untuk membeli semua saham Yayasan Jaya Raya. Tawaran itu diterima, maka sejak tahun 1991 saham yang semula dimiliki oleh Yayasan Jaya Raya menjadi milik Ajip Rosidi. Dengan masuknya tambahan modal kerja baru, maka dilakukan perubahan susunan pengurus dan susunan modal PT Dunia Pustaka Jaya.

Sejak 2012 kantor Pustaka Jaya pindah ke Bandung. Dipimpin oleh H. Rachmat Taufiq Hidayat yang dari awal berdiri hingga sekarang, Pustaka Jaya tetap konsisten dan setia menerbitkan buku-buku bermutu terutama buku-buku bergenre sastra, sosial dan kebudayaan, serta buku bacaan anak.


Visi dan Misi


Visi

Melaksanakan amanat UUD 45 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui ikut menyediakan buku-buku/bahan bacaan yang baik untuk masyarakat.

Misi

  • Misi Pustaka Jaya adalah menerbitkan buku-buku yang baik, khususnya buku-buku sastra.
  • Meningkatkan minat baca masyarakat melalui penerbitan buku-buku anak yang diharapkan dapat memupuk kebiasaan membaca.